Minggu, 20 Januari 2013


BAB IV
SISTEM PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TRADISIONAL APLIM APOM
      a.            Sistem Pendidikan Tradisional
             I.            Ap Iwol
a.      apiwol
Apiwol (Bahasa Ngalum) adalah bangunan rumah adat dari marga/sub marga tertentu. Setiap marga/sub marga memiliki Apiwol masing-masing. Fungsi dari Apiwol adalah tempat menyimpan benda-benda pusaka, pusat rahasia hidup suatu marga/sub marga, tempat pendidikan pendewasaan bagi kaum laki-laki. Misalnya Uropmabin dilarang masuk ke Apiwol Siktaop begitu juga sebaliknya kecuali ada marga/sub marga tertentu yang dianggap orang yang netral bisa mengetahui rahasia hidup, benda suci/sakral dari marga/sub marga tertentu, misalnya yang dianggap netral adalah marga Mimin. Kaum laki-laki yang belum didewasakan (Inisiasi) dan semua kaum perempuan tidak diperkenankan untuk mendekati lingkungan sekitar Apiwol  apalagi  masuk bangunannya. Aktivitas yang dilakukan di Apiwol adalah upacara ritual seperti syukuran, pemberkatan, penguatan dan pendewasaan.
          II.            Pendidikan Bokam
b.      Bokam
Bokam (Bahasa Ngalum) adalah bangunan rumah/ tempat tidur khusus bagi kaum laki-laki tetapi tidak terbatas pada suatu marga/submarga tertentu. Bokam tidak menyimpan rahasia-rahasia penting/ benda sakral, sehingga kaum laki-laki yang belum diinisiasikanpun bisa tidur di Bakom. Tempat ini lebih banyak dihuni kaum remaja dan dewasa yang belum menikah.
       III.            Pendidikan aip
c.       Aip
Pengertian Aib (Bahasa Ngalum) secara umum adalah bangunan atau rumah tetapi Aip juga merupakan salah satu nama dari 4 jenis rumah suku  Kupel,Ngalum. Jadi Aip yang dimaksud  adalah pusat perekonomian keluarga, tempat tinggal orang yang sudah berkeluarga, tempat tinggal anak-anak yang belum diinisiasikan secara adat, tempat bertemunya orang tua, dewasa, remaja dan anak anak. Seorang anak laki-laki yang sudah diinisiasikan secara adat dan orang dewasa bujang bisa dapat beraktivitas di Aip tetapi tidak diperkenankan untuk tidur, begitupun dengan perempuan yang sedang menstruasi tidak diperkenankan untuk masuk ke Aip selama masa menstruasi.  


       IV.            Pendidikan Sukam
d.      Sukam (apdikip)
Pendidikan sukam (Bahasa Ngalum) membekali perempuan dengan pola hidup adat Aplim Apom sehingga mampu melakukan segala nilai-nilai yang diberikan Atangki. Pendidikan sukam merupakan pendidikan yang khusus bagi perempuan dan pendidik atau pembinanya adalah  ibu kandung, ibu-ibu yang dituakan atau dianggap mempunyai kapasitas. Pendidikan ini lebih banyak dilakukan seorang ibu terhadap anak perempuan secara rutin sehingga apa yang diajarkan melekat pada dirinya dan menjadi bekal yang tidak terpisahkan dalam hidupnya. Pendidikan ini lebih pada bagaimana seorang ibu mengajarkan anak perempuannya menyikapi ketika masa menstruasi tiba atau proses persalinan dilakukan. Semua proses yang dilakukan menjadi rahasia hidup bagi perempuan sehingga tidak diketahui oleh laki-laki. Berikut langkah-langkah yang dilakukan seorang perempuan ketika masa menstruasi tiba. Memberitahukan kepada orang tua, saudara atau teman dekat. Seorang perempuan diharuskan tinggal di sukam selama masa menstruasi, artinya perempuan tidak tinggal di Aip dan segala kebutuhan makan dan minum diantar dari Aib ke Sukam oleh perempuan.  Seorang perempuan tidak bekerja selama masa menstruasi. Seorang perempuan tidak beraktivitas atau tinggal bersama laki-laki selama masa menstruasi. Setelah masa menstruasi selesai bisa dapat kembali ke Aip akan tetapi kurang lebih 2 hari dilarang untuk berdekatan dengan laki-laki karena dianggap belum bersih normal. Dan  Apdikip (Bahasa Ngalum) adalah bangunan rumah/tempat tidur bagi perempuan yang sedang menstruasi dan tempat persalinan ibu hamil. Selama menstruasi perempuan tidak diperkenankan untuk ke Aip dan tidak mendekati atau melakukan aktivitas bersama laki-laki.
  
1.     Tari Tarian Adat
I.                  OKSANG
Atangki (Allah) menciptakan manusia di Aplim Apom dan memberikan karuniaNya untuk hidup sesuai dengan harapan, yaitu hidup bersosial dalam menjaga, mengelolah seluruh ciptaanNya. Salah satu karunia Atangki yang kita rasakan adalah tarian oksang. Tarian oksang adalah tarian khas suku Ngalum yang dimainkan oleh sekumpulan orang bertujuan untuk memupuk cinta persaudaraan, perdamaian, dan kesejahteraan. Tarian oksang dapat dibagi menjadi dua yaitu; oksang aip (dalam bangunan) oksang mangol (diluar bangunan). Tarian oksang mempunyai makna politik, ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan yang tentunya bermanfaat bagi kehidupan manusia Aplim Apom. Tujuan utama pendirian bangunan oksang aip adalah untuk meningkatkan perekonomian rakyat. Tarian oksang tidak asing bagi orang Aplim Apom terutama bagi suku Ngalum karena satu-satunya tarian khas suku Ngalum  yang populer adalah tarian Oksang, namun apakah generasi suku Ngalum sekarang telah menguasai tarian oksang?. Berikut kami uraikan domain kognitif  terhadap tarian oksang sehingga orang Ngalum benar-benar dapat mengetahui sejauh mana level kognitifnya.
1.      Pengetahuan (Knowledge). Orang yg berada di level ini bisa menguraikan definisi dari oksang, dan karakteristik oksang. Level ini seseorang belum bisa memaknai dan menari tarian oksang.
2.      Pemahaman (Comprehension). Orang yang berada di di level ini bisa memahami dan memaknai tetapi belum bisa menari tarian oksang.
3.      Aplikasi (Application). Ditingkat ini seseorang mampu merangkum mengaplikasikan/ menari tarian oksang.
4.      Analisis (Analysis). Di level ini seseorang akan mampu memilah-milah tarian atau bangunan tarian oksang yang baik dan buruk, membanding-bandingkan tingkat keparahan dari setiap penyebab, dan menggolongkan setiap penyebab kegagalan ke dalam tingkat keparahan yg ditimbulkan.
5.      Sintesis (Synthesis). Di tingkat ini seseorang mampu memberikan solusi permasalahan yang terjadi di tarian oksang berdasarkan pengamatannya terhadap semua penyebab turunnya kualitas tarian oksang.
6.      Evaluasi (Evaluation). Di tingkat ini seorang mampu menilai alternatif solusi yg sesuai untuk dijalankan berdasarkan efektivitas, urgensi, nilai manfaat, dan nilai ekonomis. Setelah mengetahui domain kognitif, kira-kira rekan-rekan pembaca masuk level mana?. Domain kognitif diatas hanya menguraikan kognitif rekan-rekan pembaca tentang tarian oksang. Banyak yang sudah berada dilevel kognitif yang paling tinggi dari penulis, akan tetapi tidak mengurangi rasa optimisme penulis sebagai putra daerah Aplim Apom akan terus mencoba menggali suatu rahasia dibalik tarian oksang. Tarian oksang adalah industri profit yang berkembang sejak awal penciptaan manusia di Aplim Apom. Mengapa dikatakan profit?, karena bangunan oksang dipakai untuk mencari keuntungan, walaupun tidak terlihat secara jelas karena lebih menonjol pada jasanya. Misalnya, tamu undangan penari oksang selalu membawa imbalan/ benda-benda berharga untuk memberikan kepada pemilik oksang aip dan sebaliknya pemilik menyiapkan barang-barang berharga untuk tamunya, jadi terjadilah barter.

1 komentar:

  1. tete menarik skali nek nanti z turun baru tete ceritakan nanti

    BalasHapus